Ketua Program Studi Magister Akuntansi Syariah UIN Alauddin Makassar, Dr. Jamaluddin Majid, S.E., M.Si., yang juga asesor LAMEMBA, kembali menunjukkan kiprahnya di bidang ekonomi syariah. Ia hadir sebagai narasumber dalam kegiatan *Pelatihan dan Praktik Juru Sembelih Halal (JULEHA) bertajuk “Penguatan Ekosistem Industri Halal UMKM” yang diselenggarakan oleh Halal Centre Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar bekerja sama dengan Bank Indonesia, pada 2–4 Juni 2025.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Wahyu Purnama A., yang menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud dukungan BI terhadap penguatan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah sebagai salah satu fondasi pembangunan ekonomi nasional. “Indonesia saat ini menempati posisi kedua dunia dalam rantai pasokan industri halal setelah Malaysia,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unismuh Makassar, Dr. Mawardi Pewangi, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Halal Centre harus menjadi garda terdepan dalam menjamin kehalalan produk di lingkungan kampus dan masyarakat luas. “Menjaga kehalalan bukan sekadar aspek teknis, tetapi juga bentuk pengamalan nilai-nilai spiritual,” tegasnya.
Pelatihan yang diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai pengurus masjid di wilayah Makassar, Gowa, dan Maros ini memberikan pembekalan menyeluruh tentang praktik penyembelihan halal serta pemahaman ekosistem industri halal. Dalam paparannya, Dr. Jamaluddin menjelaskan bahwa industri halal merupakan sistem yang memastikan seluruh proses produksi—mulai dari bahan baku hingga distribusi—berjalan sesuai prinsip syariah.
“Industri halal tidak terbatas pada makanan dan minuman, tetapi juga mencakup sektor fashion, kosmetik, farmasi, pariwisata, hingga keuangan. Semua sektor ini perlu memastikan bahan, proses, dan distribusi yang sesuai dengan ketentuan halal,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa potensi pasar halal di Indonesia sangat besar, mengingat negara ini memiliki populasi muslim terbesar di dunia.
Dr. Jamaluddin juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah melalui BPJPH dalam memperluas program sertifikasi halal gratis bagi pelaku UMKM. Menurutnya, langkah tersebut akan mendorong daya saing global sekaligus memperkuat kontribusi industri halal terhadap ekonomi nasional. “Edukasi dan pendampingan sertifikasi halal bagi seluruh pelaku usaha harus terus ditingkatkan,” tambahnya.
Dalam sesi diskusi dan praktik, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, khususnya pada pelatihan teknis penyembelihan halal yang dipandu oleh Ketua JULEHA Sulawesi Selatan. Dr. Jamaluddin, yang juga pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sulsel, menutup sesi dengan pesan reflektif. “Pengembangan industri halal harus berorientasi pada keberlanjutan, tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi saat ini, tetapi juga memastikan terciptanya lingkungan yang sehat dan bernilai untuk generasi mendatang,” pungkasnya.

